Silahkan cari apapun di sini

Kamis, 27 Desember 2012

CBP Camp & UF 2012

Alhamdulillah CBP Camp & University Fair 2012 dapat terlaksanakan kembali dengan baik dan lancar. Acara tersebut merupakan acara ketiga sejak dimulai acara tersebut pada tahun lalu. Acara yang berlagsung selam 3 hari 2 malam yang bertepatan pada hari Sabtu hingga Senin (22-24 Desember 2012). Alhamdulillah saat ini saya bisa menjadi pengisi acara di acara Cageur Bageur Pinter Camp & University Fair 2012.

Sedikit Renungan

Bukan salah pemerintah juga masyarakat tapi salah manusianya yang sudah tidak ada rasa peduli dan kasih sayang antar sesama yang lebih egois, individualistis, matrelialistis, serakah juga masa bodo.
Lagi-lagi alam lah yang disalahkan padahal ini semua ulah tangan manusia yang sangat biadab dan keji.
Masya Allah ingatlah semua ini hanyalah titipan yang Allah berikan untuk dirawat, dijaga, dan dilestarikan.
Bukan untuk dirusak, dihancurkan, atau dibumi hanguskan. Mana kesadaran manusia saat ini yang hanya bisa saling menyalahkan, bertindak anarki, bukan mengintrospeksi diri masing-masing untuk mencari solusi yang lebih baik untuk kedepannya malah memperburuk masalah yang tidak berujung dan terus memakan korban.  
Ingatlah Allah mengazab bukan hanya kepada yang berbuat salah saja tetapi orang sekitarnya yang tidak berbuat salah ikut terkena azab Allah.
Marilah tingkatkan kesadaran dan saling mengingatkan antar sesama juga bersikap dewasa agar permasalahan yang ada bisa terselesaikan dengan solusi yang terbaik dan agar kehidupan aman, tentram, sejahtera, makmur, damai, rukun.

Kamis, 13 Desember 2012

Ganti Kostum Dengan Cepat Saat Ensiklopedi Nusantara

Aditya Nugraha Akbari dengan nama lainnya Kangjeng Madam atau yang lebih populer di sebut Madam ini mempersembahkan 3 tarian untuk Indonesia saat Pergelaran Seni Ensiklopedi Nusantara SITH ITB 2102.
3 Tarian itu adalah Tari Kandagan, Tari Topeng Klana, dan Tari Topeng Samba/Pamindo. Awalnya jarak pergantian sudah diatur dengan sedemikian rupa agar dapat berjalan dengan baik, tetapi beberapa saat acara akan dimulai panitia acara mengumumkan perubahan susunan acara karena ada sesuatu hal yang berkaitan dengan teknis. Saat itu Madam pun berfikir bagaimana caranya agar dapat berganti kostum tari dengan waktu yang singkat. Dengan koordinansi dan pengarahan di ruang make up masalah pun dapat tertasi karena hanya ada waktu sekitar 10 menit untuk tampil dengan tarian yang lain juga kostum yang lain.

Tarian pertama pun dimulai yaitu Tari Kandagan, sebelumnya Madam meminta agar jalur dari stage ke ruang make up benar-benar clear. Berkat bantuan panitia hal tersebut pun terlaksana, ketika selesai tarian yang pertama Madam pun langsing berlari menuju ruang make up tanpa ada yang menghalanginya. Di ruang make up mungkin lebih dari 5 orang yang sudah siap dengan kedatangannya untuk berganti kostum dengan waktu singkat. Kekacauan, keriuhan, kepanikan, dan sebagainya pun terjadi. karena melepas dan memasang kostum tari itu tidak semudah mengenakan pakaian biasa dan banyak sekali aksesoris yang harus dipakai.

Ada yang membantu di kepala, kaki, tangan, badan, bahkan ada yang mengelap keringatnya karena khawatir make up nya luntur. Kejadian atau peristiwa tersebut bagaikan hal yang sering dialami oleh artis international dan profesional yang sedang konser atau semacamnya.

Entah berapa lama waktu yang digunakan, hingga sebelum lanjut ke tarian selanjutnya Madam pun sudah siap kembali di pinggir panggung untuk kembali beraksi sesuai dengan "Kangjeng Madam Back On The Stage On November At Jatinangor". Dan dapat menggemparkan "Pergelaran Seni Ensiklopedi Nusantara SITH ITB 2012 di GSG ITB Kampus Jatinangor".

Ensiklopedi Nusantara by SITH ITB 2012

Sabtu, 17 November 2012 adalah hari yang sangat membuat kami sangat sibuk oleh berbagai hal. Karena pada hari tersebut Mahasiswa Semester 1 S1 Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) mengadakan sebuah acara yaitu Pergelaran Seni "Ensiklopedi Nusantara" yang bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) ITB Kampus Jatinangor. Ya, ITB memang memiliki sebuah kampus baru di Kawasan Kota Pendidikan Jatinangor dan ITB sedang mengembangkan multikampus yang tak hanya dibangun di Jatinangor saja. Persiapan di kampus Jatinangor pun dimulai H - 2 sebelum acara berlangsung. Dari mulai latihan mandiri, latihan gabungan, gladi, tata panggung, dekorasi, check sound dan berbagai hal lain hingga make up beberapa saat sebelum pentas.

Pukul 14.00 WIB pun tiba, acara pun kami mulai. Dimulai dengan pembukaan oleh MC Formil dan beberapa sambutan dari Ketua Acara, Dosen Pembimbing Kemahasiswaan SITH ITB, Dekan SITH ITB, dan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB. Setelah itu acara di serahkan ke MC Non Formil dan dimulai dari Divisi Musik yang memberikan Opening Music yang begitu menakjubkan, setelah itu Divisi Tari dengan 6 tarian. Dimulai dari Saman, Merak, Kandagan, Gambyong Parianaom, Lenggang Nyai, dan Topeng. Kemeriahan pun ditambah dengan penampilan musik Angklung dilanjutkan dengan Divisi Drama yang menampilkan sebuah cerita drama yang sangat menarik perhatian penonton. Acara pun ditutup dengan Closing Music dan tampilnya seluruh Mahasiswa SITH ITB ke atas panggung dan di depan panggung.


Acara ini mendapat sambutan dan apresiasi yang sangat baik dari berbagai pihak terutama yang hadir dan menyaksikan langsung acara Pergelaran Seni Ensiklopedi Nusantara SITH ITB 2012, seperti WRAM ITB, Dekan SITH, Wakil Dekan SITH, Staf SITH ITB, Dosen-dosen ITB, Unpad, Anggota GPI, Orang Tua, Mahasiswa ITB, Mahasiswa Itera, Petugas, Kerabat, dan lainnya.

Semoga dengan adanya acara ini dapat menambah silaturahim di antara sesama dan menumbuhkan keaktifan di kalangan mahasiswa serta menjadikan mahasiwa yang tidak hanya cerdas tapi kretif dan mampu berkresi sehingga dapat menghasilkan sebuah mahakaraya yang dapat bermanfaat untuk orang lain.

Rabu, 08 Agustus 2012

Senin, 09 April 2012

Tak terasa sudah waktu yang kita lalui bersama. Hampir 3 tahun kini kita bersama.
Namun kini kita sudah melalui waktu 3 tahun dengan penuh warna kehidupan dan kisah-kisah yang sangat berpengaruh.

Saatnya mulai kembali membuat sejarah hidup masing-masing dengan rekan dan aktivitas baru.

Jumat, 17 Februari 2012

ABBA The Movie (Review Film)

ABBA: The Movie is a 1977 film about the pop group ABBA's Australian tour. It was directed by Lasse Hallström, who directed most of the group's videos. The film has become a cult film among ABBA fans. Its release coincided with the release of ABBA: The Album, the group's fifth studio album, and features many songs from that album as well as many of their earlier hits, and one, "Get on the Carousel", unavailable anywhere else.

The film has a very loose plot which is little more than a vehicle to link together the concert footage. It concerns the adventures of Ashley Wallace (Robert Hughes), a naïve DJ on Radio 2TW, who normally presents a through-the-night country and western-themed show. In spite of this, he is sent by the station's boss (Bruce Barry) to get an in-depth interview ("Not an interview, a dialogue", demands his boss) with the group, whose fame and stature neither he nor Ashley have the first clue about, which is to be aired on the day ABBA leave Australia. Needless to say, Ashley, who has never done an interview before, singularly fails, mainly because he has forgotten to pack his press card, although the fact that he is unable to buy a ticket doesn't help matters either. Armed with his trusty reel-to-reel tape recorder, Ashley is forced to follow the group all over Australia, beginning in Sydney, and then travelling, in order, to Perth, Adelaide, and Melbourne, experiencing repeated run-ins with the group's very protective bodyguard (Tom Oliver), as well as his increasingly exasperated boss.
Eventually, Ashley has an unbelievably lucky chance encounter with Stig Anderson, the group's manager, who agrees to an interview. After attending a concert, Ashley sleeps in and misses the appointed interview time. Just as Ashley is about to give up (by this time, he doesn't even care that his press card—which has also been traveling across Australia, continually forwarded by the postal service—has finally arrived!), he steps into an elevator and finds himself face-to-face with ABBA. They agree to give him an interview, and he leaves Melbourne just in time to meet the deadline for the radio show to go out on-air. He puts together the final edit in the back of a taxi on the way back from the airport, as ABBA depart Australia for Europe. With only minutes to go, Ashley makes it back to the radio station where, having set the tape up on the studio's playback machine, he relaxes at his control desk to listen as the interview—which he worked so long and hard to obtain—is broadcast over the airwaves Down Under.